Asal
Usul Sejarah Hantu Jeruk Purut. Hantu Jeruk Purut merupakan salah satu
judul film horor indonesia, dimana film ini dibintangi oleh Shaila
Marcia Joseph, Angie serta Samuel Z Heckenbucker dan pertama kali tayang
pada 29 November 2006. Namun dalam kisah film hantu jeruk perut ini
terinspirasi dari sebuah kisah nyata tentang Pastur Kepala Buntung yang
terjadi di daerah Jakarta. Nah, dari situlah sejarah asal usul hantu
jeruk purut dimulai.
Jika Anda penasaran dengan cerita atua kisah hantu jeruk purut yang merupakan sebuah kisah nyata dan di filmkan tersebut, silakan Anda simak baik-baik kisah nyata asal usul hantu jeruk purut berikut ini.
Pada tahun 1986, seorang penjaga makam TPU Jeruk Purut yang sedang jaga malam melihat sesosok pastur tak berkepala melintas di antara makam. Pastur itu menenteng kepalanya sendiri dan di belakangnya, ikut seekor anjing. Konon, pastur ini “salah pulang”.
Ia mencari-cari makamnya yang sebenarnya berada di unit Kristen TPU Tanah Kusir, sedangkan di TPU Jeruk Purut hanya ada unit Islam. Sapri Saputra, penjaga makam yang melihat pastur kepala buntung itu, hingga kini masih menjaga makam dan dianggap kuncen atau orang yang dituakan di TPU Jeruk Purut.
Kesaksian Bapak Sapri ini kemudian menyebar luas se-Jakarta dan hingga kini “Sang Pastur Kepala Buntung” menjadi legenda horor di Jeruk Purut. Konon, jika Anda ingin menemui pastur legendaris ini, Anda harus datang pada malam Jumat dengan jumlah ganjil (sendiri atau bertiga).
Dari kisah nyata sejarah asal usul hatu jeruk purut diatas, dapat diambil kesimpulan “Jika kita ingin melihat hantu jeruk purut, silakan pergi ke TPU jeruk purut dengan jumlah orang ganjil” .
Dan berikut adalah sinopsis Film hatu jeruk purut yang diangkat dari kisah nyata yang terjadi di TPU Jeruk Purut.
Film Hantu Jeruk Purut dimulai dengan tiga remaja; Alvin, Adam, dan Icha yang pulang dari klub malam ke sebuah kuburan bernama TPU Jeruk Purut. Disana banyak isu adanya penampakan hantu pastor kepala buntung yang akan bisa terlihat apabila sekelompok orang yang berjumlah ganjil mengelilingi komplek perkuburan tersebut sebanyak tujuh kali. Alvin, Adam, dan Icha lega karena selesai mereka melakukan hal itu, mereka tidak menemui apapun. Tapi benda-benda mulai bergerak terhadap mereka dan membuat ketiganya mati dengan tragis.
Anna Karenina (Renny Umari) adalah seorang penulis wanita berbakat yang buku-bukunya selalu laris di pasaran. Kali ini ia ingin menulis novel non-fiksi horor sebagai variasi dari novel percintaan yang ia tulis selama ini. Anna ingin menulis tentang Hantu Jeruk Purut. Menurut temannya, sang pastor yang menjadi gentayangan sekarang ini, dulunya disukai seorang wanita bernama Lasmi. Lasmi kemudian diperkosa dan dibunuh oleh seorang pria yang menyukai Lasmi, tapi cintanya tidak kesampaian. Pastor yang mengetahui hal itu mencegah pria itu berbuat, tapi pastor malah dipenggal kepalanya. Itulah asal-usul yang dihimpun berdasarkan opini warga. Anna di tengah penulisannya kerap dihantui hantu jeruk purut dan kuntilanak yang bernama Lasmi. Ia meminta agar Anna tidak menulis kebohongan.
Airin (Angie), Nadine (Sheila Marcia Joseph), dan Cessa (Valia Rahma) adalah tiga sahabat sedari SMP. Di SMA, Nadine berpacaran dengan Valen (Samuel Zylgwyn) yang juga menyukai Airin, tapi tidak ditanggapi Airin. Airin sendiri adalah seorang gadis yang hidup bersama ibunya, Rona, sejak orangtuanya bercerai. Airin dan Cessa bersama menemui Anna, penulis favorit mereka. Airin yang dekat dengan Anna, bahagia karena Anna akan memberikan naskah novel Airin ke penerbit. Sepulangnya Anna dari pertemuan itu, Anna diserang dan terbunuh oleh kekuatan hantu jeruk purut. Sebelum meninggal, Anna mengamanatkan kepada Airin lewat telepon di ponsel untuk melanjutkan tulisan Anna. Airin lalu pergi ke rumah Anna dan melihat mayat Anna yang tewas mengenaskan.
Airinpun meminta bantuan kepada Cessa dan Nadine untuk membantunya menulis lanjutan tulisan Anna dengan berbagai riset yang telah Anna himpun semasa ia hidup. Karena penasaran, Airin mengajak dua sahabatnya untuk pergi ke makam Jeruk Purut saat malam hari. Sebuah alasan dan kejadian, mengakibatkan Cessa tidak bisa pergi dan digantikan Valen. Ketika berada disana, Nadine bertemu dengan hantu tanpa kepala dan mengajak yang lainnya untuk pulang. Airin semakin giat dalam meneruskan tulisannya, ia merasa mulai dihantui oleh hantu tanpa kepala dan sesosok kuntilanak.
Ibunya turut menjadi aneh dan Airin mulai sadar bahwa orang lain ikut terkena dampak teror. Nadine dan Cessa memperingatkan Airin untuk berhenti menulis karena jiwa lain bisa terancam, namun Airin menjadikan amanat Anna sebagai perisai. Nadine yang pulang ke rumah, merasakan ada yang mengikutinya. Saat ia ingin memasak di dapur. Tabung gas 12 kg yang berada di dalam kompor melayang dan berputar, menghantam kepala Nadine hingga pingsan. Airin mendapat firasat buruk tentang Nadine dan menemukan Nadine.
Di rumah sakit, Nadine meminta Airin untuk berhenti menulis. Malam esoknya, Valen dikejar kuntilanak Lasmi dan hantu kepala buntung hingga ia tersengat listrik. Hal itu tentu membuat Nadine izin dari sekolah dan menjenguk Valen. Saat ia menjaga sendirian, ia menemukan foto Airin di dompet Valen. Nadine segera menanyakan hubungan antara Airin dengan Valen saat Airin dan Cessa tiba di rumah sakit.
Airin dan Cessa berusaha menjelaskannya, tapi Airin pergi duluan, ia dihantui sesosok kuntilanak sementara Nadine dan Cessa dihantui hantu kepala buntung. Mereka bertiga dalam ketakutan akhirnya bertemu di depan bangsal tempat Valen terbaring. Mereka bertiga melihat bagaimana Valen ditusuk oleh suntikan bius dan tercekik hingga mati dengan benda-benda disekitarnya yang bisa bergerak sendiri.
Kemudian roh memasuki tubuh Nadine dan mencekik serta mengejar Airin. Cessa yang jatuh pingsan tidak bisa menolong. Airin kabur dan bersembunyi di kamar mayat saat Nadine yang kerasukan membawa sebuah gunting. Nadine mencari Airin. Cessa tersadar dan berusaha menghentikan Nadine, kemudian Nadine, Cessa, dan Airin bergulat. Saat Cessa dan Airin memiting Nadine, Airin mengambil gunting dan menusukannya ke dada Nadine. Kemudian saat Airin dan Cessa dibawa oleh para perawat bersama mayat Nadine, mayat Nadine terangkat dan menghantam Airin.
Jika Anda penasaran dengan cerita atua kisah hantu jeruk purut yang merupakan sebuah kisah nyata dan di filmkan tersebut, silakan Anda simak baik-baik kisah nyata asal usul hantu jeruk purut berikut ini.
Pada tahun 1986, seorang penjaga makam TPU Jeruk Purut yang sedang jaga malam melihat sesosok pastur tak berkepala melintas di antara makam. Pastur itu menenteng kepalanya sendiri dan di belakangnya, ikut seekor anjing. Konon, pastur ini “salah pulang”.
Ia mencari-cari makamnya yang sebenarnya berada di unit Kristen TPU Tanah Kusir, sedangkan di TPU Jeruk Purut hanya ada unit Islam. Sapri Saputra, penjaga makam yang melihat pastur kepala buntung itu, hingga kini masih menjaga makam dan dianggap kuncen atau orang yang dituakan di TPU Jeruk Purut.
Kesaksian Bapak Sapri ini kemudian menyebar luas se-Jakarta dan hingga kini “Sang Pastur Kepala Buntung” menjadi legenda horor di Jeruk Purut. Konon, jika Anda ingin menemui pastur legendaris ini, Anda harus datang pada malam Jumat dengan jumlah ganjil (sendiri atau bertiga).
Dari kisah nyata sejarah asal usul hatu jeruk purut diatas, dapat diambil kesimpulan “Jika kita ingin melihat hantu jeruk purut, silakan pergi ke TPU jeruk purut dengan jumlah orang ganjil” .
Dan berikut adalah sinopsis Film hatu jeruk purut yang diangkat dari kisah nyata yang terjadi di TPU Jeruk Purut.
Film Hantu Jeruk Purut dimulai dengan tiga remaja; Alvin, Adam, dan Icha yang pulang dari klub malam ke sebuah kuburan bernama TPU Jeruk Purut. Disana banyak isu adanya penampakan hantu pastor kepala buntung yang akan bisa terlihat apabila sekelompok orang yang berjumlah ganjil mengelilingi komplek perkuburan tersebut sebanyak tujuh kali. Alvin, Adam, dan Icha lega karena selesai mereka melakukan hal itu, mereka tidak menemui apapun. Tapi benda-benda mulai bergerak terhadap mereka dan membuat ketiganya mati dengan tragis.
Anna Karenina (Renny Umari) adalah seorang penulis wanita berbakat yang buku-bukunya selalu laris di pasaran. Kali ini ia ingin menulis novel non-fiksi horor sebagai variasi dari novel percintaan yang ia tulis selama ini. Anna ingin menulis tentang Hantu Jeruk Purut. Menurut temannya, sang pastor yang menjadi gentayangan sekarang ini, dulunya disukai seorang wanita bernama Lasmi. Lasmi kemudian diperkosa dan dibunuh oleh seorang pria yang menyukai Lasmi, tapi cintanya tidak kesampaian. Pastor yang mengetahui hal itu mencegah pria itu berbuat, tapi pastor malah dipenggal kepalanya. Itulah asal-usul yang dihimpun berdasarkan opini warga. Anna di tengah penulisannya kerap dihantui hantu jeruk purut dan kuntilanak yang bernama Lasmi. Ia meminta agar Anna tidak menulis kebohongan.
Airin (Angie), Nadine (Sheila Marcia Joseph), dan Cessa (Valia Rahma) adalah tiga sahabat sedari SMP. Di SMA, Nadine berpacaran dengan Valen (Samuel Zylgwyn) yang juga menyukai Airin, tapi tidak ditanggapi Airin. Airin sendiri adalah seorang gadis yang hidup bersama ibunya, Rona, sejak orangtuanya bercerai. Airin dan Cessa bersama menemui Anna, penulis favorit mereka. Airin yang dekat dengan Anna, bahagia karena Anna akan memberikan naskah novel Airin ke penerbit. Sepulangnya Anna dari pertemuan itu, Anna diserang dan terbunuh oleh kekuatan hantu jeruk purut. Sebelum meninggal, Anna mengamanatkan kepada Airin lewat telepon di ponsel untuk melanjutkan tulisan Anna. Airin lalu pergi ke rumah Anna dan melihat mayat Anna yang tewas mengenaskan.
Airinpun meminta bantuan kepada Cessa dan Nadine untuk membantunya menulis lanjutan tulisan Anna dengan berbagai riset yang telah Anna himpun semasa ia hidup. Karena penasaran, Airin mengajak dua sahabatnya untuk pergi ke makam Jeruk Purut saat malam hari. Sebuah alasan dan kejadian, mengakibatkan Cessa tidak bisa pergi dan digantikan Valen. Ketika berada disana, Nadine bertemu dengan hantu tanpa kepala dan mengajak yang lainnya untuk pulang. Airin semakin giat dalam meneruskan tulisannya, ia merasa mulai dihantui oleh hantu tanpa kepala dan sesosok kuntilanak.
Ibunya turut menjadi aneh dan Airin mulai sadar bahwa orang lain ikut terkena dampak teror. Nadine dan Cessa memperingatkan Airin untuk berhenti menulis karena jiwa lain bisa terancam, namun Airin menjadikan amanat Anna sebagai perisai. Nadine yang pulang ke rumah, merasakan ada yang mengikutinya. Saat ia ingin memasak di dapur. Tabung gas 12 kg yang berada di dalam kompor melayang dan berputar, menghantam kepala Nadine hingga pingsan. Airin mendapat firasat buruk tentang Nadine dan menemukan Nadine.
Di rumah sakit, Nadine meminta Airin untuk berhenti menulis. Malam esoknya, Valen dikejar kuntilanak Lasmi dan hantu kepala buntung hingga ia tersengat listrik. Hal itu tentu membuat Nadine izin dari sekolah dan menjenguk Valen. Saat ia menjaga sendirian, ia menemukan foto Airin di dompet Valen. Nadine segera menanyakan hubungan antara Airin dengan Valen saat Airin dan Cessa tiba di rumah sakit.
Airin dan Cessa berusaha menjelaskannya, tapi Airin pergi duluan, ia dihantui sesosok kuntilanak sementara Nadine dan Cessa dihantui hantu kepala buntung. Mereka bertiga dalam ketakutan akhirnya bertemu di depan bangsal tempat Valen terbaring. Mereka bertiga melihat bagaimana Valen ditusuk oleh suntikan bius dan tercekik hingga mati dengan benda-benda disekitarnya yang bisa bergerak sendiri.
Kemudian roh memasuki tubuh Nadine dan mencekik serta mengejar Airin. Cessa yang jatuh pingsan tidak bisa menolong. Airin kabur dan bersembunyi di kamar mayat saat Nadine yang kerasukan membawa sebuah gunting. Nadine mencari Airin. Cessa tersadar dan berusaha menghentikan Nadine, kemudian Nadine, Cessa, dan Airin bergulat. Saat Cessa dan Airin memiting Nadine, Airin mengambil gunting dan menusukannya ke dada Nadine. Kemudian saat Airin dan Cessa dibawa oleh para perawat bersama mayat Nadine, mayat Nadine terangkat dan menghantam Airin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar