Kamis, 18 September 2014

Misteri Emas Monas

Monumen Nasional atau yang biasa disebut dengan Monas ini memang sudah tidak asing lagi bagi warga negara Indonesia, khususnya warga Jakarta. Monas yang terletak tepat di jantung ibu kota negara dan pemerintahan Republik Indonesia ini terlihat sangat gagah menjulang tinggi, seolah mengalahkan kemegahan berbagai bangunan di sekelilingnya.

Menurut sejarahnya, bangunan setinggi 128,70 meter ini dibangun pada masa pemerintahan Soerkarno. Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959 dan diresmikan dua tahun kemudian pada 17 Agustus tahun 1961 oleh presiden Soekarno. Kemudian Monas mulai dibuka untuk umum sejak 12 Juli 1975.

Keseluruhan bangunan Monas ini dirancang oleh tiga orang arsitek yang ditunjuk oleh Soekarno, yakni Soedarsono, Frederich Silaban dan Ir. Rooseno.
    
Monas yang didirikan untuk memperingati semangat perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia ini disimbolkan dengan lidah api yang tak pernah padam di pucuk Monas. Lambang lidah api tersebut dibuat dengan berbahan dasar emas. Namun tahukah anda asal usul emas yang terdapat di pucuk Monas? Pemberian siapakan emas tersebut?
    
Emas di pucuk Monas memiliki total berat 38 kilogram, namun 28 kilogramnya konon adalah pemberian seorang saudagar kaya raya asal Aceh bernama Teuku Markam. Emas itu sendiri diambil dari tambang emas yang berada di Lebong, Provinsi Bengkulu. Emas itu diberikan oleh Teuku Markam karena kala itu dirinya memang memiliki kedekatan dengan presiden Soekarno.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar