Gunung Slamet ( 3.428 mdpl ) adalah gunung
tertinggi di Jawa Tengah dan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa
setelah Gunung Semeru. Gunung ini terletak di perbatasan Kabupaten
Brebes, Banyumas, Purbalingga, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang di
Propinsi Jawa Tengah.
Gunung yang memiliki empat kawah yang semuanya aktif ini jalur pendakiannya yang standar adalah dari Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan
Karangreja, Purbalingga. Selain itu bisa juga lewat jalur Baturraden,
atau dari desa Gambuhan, desa Jurangmangu dan desa Gunungsari Kabupaten
Pemalang.
Gunung ini dikenal cukup sulit karena hampir di sepanjang rute pendakian tidak
ditemukan air, walaupun ada itu juga merupakan genangan air. Kepada
pendaki sangat disarankan untuk membawa persediaan air yang cukup dari
bawah.
Faktor lain adalah kabut. Kabut di Gunung Slamet sangat mudah
berubah - ubah dan pekat.
Tetapi Jika anda melewati jalur Bambangan, mungkin masalah air tidak
terlalu sulit. Memang para pendaki harus banyak membawa air dari bawah,
tetapi sesampainya di pos V atau tepatnya di pos Samhyang Rangkah akan
terdapat sungai kecil yang letaknya tepat berada di bawah pos V.
Selain rute Bambangan, ada pula rute pendakian melewati Dukuh Liwung. Dari
pos 1 sampai pos 5 membutuhkan waktu sekitar 8 jam. Dan ada mata air di
pos 2 dan 3.
Menurut cerita, Slamet dalam bahasa Indonesia artinya “selamat”.
Setidaknya sejak jaman kakek buyut hingga sekarang gunung tersebut tidak
pernah “terbatuk - batuk” apalagi meletus. Keberadaan gunung yang
memberikan rasa aman dan tenang selama ini seakan memberikan
“keselamatan” bagi masyarakat di sekitarnya.
Ada semacam anggapan
dimasyarakat bahwa jika sejak dulu Gunung Slamet tersebut sering meletus
atau lainnya maka mungkin sejak dulu pula gunung tersebut tidak akan
dinamakan Gunung Slamet. Itulah mengapa gunung tersebut dinamakan Gunung Slamet hingga sekarang.
Meski hanya cerita mitos, namun akibat yang dibayangkan sungguh
mengerikan. Mitos menceritakan apabila meletusnya Gunung Slamet akan
“membelah” Pulau Jawa menjadi dua bagian. Entah itu karena timbulnya
rekahan besar yang membentang dari utara ke selatan ( dan air laut
mengalir masuk hingga menyatu ) atau karena masing - masing wilayah di
barat dan timur bergeser saling menjauh.
Letaknya yang hampir tepat
ditengah - tengah antara batas pantai utara dan pantai selatan, serta
dikelilingi setidaknya 5 wilayah kabupaten yang berbatasan langsung
( Brebes, Tegal, Pemalang, Banyumas, Purbalingga ) dan 2 wilayah yang
tidak langsung ( Kabupaten Cilacap, Kota Tegal ) dimana jika kita lihat di peta
akan membentuk suatu garis lurus yang membelah Pulau Jawa.
Tak
terbayangkan akibatnya jika memang akhirnya Gunung Slamet benar - benar
meletus apalagi dengan letusan yang sangat besar, semua wilayah tersebut
masuk dalam jangkuan semburan ( minimal debu atau awan panas ).
Meski
mitos tak terbukti, namun bisa dipastikan Pulau Jawa akan lumpuh. Jalur
Pantura akan tersendat, jalur selatan tak bisa digunakan dan jalur
tengah akan lumpuh total.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar